Pages

Jumat, 31 Oktober 2014

JILID 1 BAB Yang Dapat Diharapkan Dari Rahmat Allah | Kitab Tanbihul ghafilin

Abul-laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abuhurairah r.a berkata, saya telah mendengar Rasulullah s.a.w bersabda :
Allah telah menjadikan rahmat dalam seratus bagian, maka ditahan padaNYA yang sembilan, dan diturunkan di bumi satu bagian, maka dengan satu bagian itu masing-masing makhluk berkasih sayang, sehingga kuda mengangkat kakinya karena khawatir menginjak anaknya

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Alhasan berkata, Rasulullah s.a.w bersabda, “sesungguhnya Allah mempunyai seratus rahmat, diturunkan ke bumi hanya satu rahmat untuk penduduk dunia, maka mencukupi hingga habis ajal mereka, dan Allah akan mencabut itu rahmat yang satu pada hari kiamat untuk digenapkan pada yang sembilan puluh sembilan, untuk diberikan kepada para wali dan ahli taat kepadaNYA”

Abul-Laits berkata, Nabi s.a.w menerangkan kepada kaum mu’minin rahmat Allah supaya mereka bersyukur kepada yang telah memuliakan mereka dengan rahmatNYA, dan rahmat amal salih, sebab siapa yang mengharap rahmat Allah harus beramal mengikuti petunjukNYA untuk mencapai rahmatNYA, Allah berfirman :
Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepadaNYA dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik(QS Al-A’raaf : 56)

Katakanlah : Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku, “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa, barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya
(QS Al-Kahfi : 110)
Ibn Abbas r.a berkata, ketika turun ayat Warahmati wasi’at kulla syai-i (RahmatKU meliputi segala sesuatu), maka Iblis menonjol-nonjolkan diri sambil berkata, “aku termasuk dari sesuatu, tentu aku akan mendapat bagian dari rahmatNYA, demikian pula kaum yahudi dan nashara” kemudian diturunkan lanjutannya, Fasa aktubua lilladz ina yattaquna wayu’tunazzakata walladzina hum biayatina yuminun (maka Aku tetapkan rahmatKU pada orang-orang yang taqwa jaga-jaga diri dari syirik dan mengeluarkan zakat, dan mereka yang percaya pada ayat-ayat kami). Iblis patah harapan untuk mendapat rahmat, tetapi Yahudi dan Nashara merasa tidak syirik, dan sudah mengeluarkan zakat dan percaya pada kitab Allah. Kemudian turun ayat lanjutannya, Alladzina yattabi’ uunarsulan nabiyyal ummiya (Ialah mereka yang mengikuti Rasul Nabi yang ummi yaitu nabi Muhammad s.a.w). Sampai disini kaum yahudi dan Nashara putus dari rahmat Allah, sehingga rahmat yang besar hanya khusus bagi kaum mu’min. Karena itu maka kewajiban utama bagi tiap mu’min memuji syukur pada Allah atas karunia ni’mat iman yang diberikan Allah kepadanya, disamping mengharap semoga segala dosa-dosanya diampunkan oleh Allah ta’ala
Yahya bin Mu’adz Arrazi dalam doanya berkata, “ya Allah, Engkau telah menurunkan satu rahmat dan memuliakan kami dengan rahmat beragama Islam, apabila melengkapkan rahmat yang merata, bagaimana kami tidak akan mengharapkan pengampunanMU”
Juga ia berdoa, “Ya Allah jika Kau sediakan pahalaMU untuk orang-orang yang taat dan rahmatMU bagi orang-orang yang berdosa, maka bila aku tidak termasuk orang yang taat untuk mendapat pahalaMU, maka aku tetap mengharap rahmatMU sebagai seorang yang berdosa”
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Athaa’ dari seorang sahabat Nabi s.a.w berkata, Rasulullah s.a.w datang kepada kami sedang kamti tertawa, lalu Nabi s.a.w bersabda :
Apakah kamu tertawa sedang api neraka menanti di belakangmu, demi Allah aku tidak senang melihat kamu tertawa, maka Nabi s.a.w pergi membelakangi kami, sedang kami diam, seolah-olah ada burung di atas kepala kami, kemudian kembali berjalan mundur kepada kami, lalu bersabda, “Jibril datang kepadaku dan berkata, Allah telah berfirman, Mengapa kau mematahkan hati hambaKU, beritakan kepada hambaKU bahwa Aku maha pengampun dan penyayang, dan siksaKU siksa yang sangat pedih”
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Amr Al-ash r.a berkata, Rasulullah s.a.w bersabda, Sesungguhnya bagi Allah tidak ada dosa yang tidak dapat diampunkannya, ada ummat yang sebelum kamu seorang yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang kemudian pergi kepada pendeta, dan berkata, “aku telah membunuh 99 jiwa, apakah ada jalan bagiku untuk bertaubat?” tidak ada, sebab perbuatanmu sudah melampaui batas. Maka ia segera berdiri dan langsung membunuh pendeta itu sehingga genap yang dibunuh seratus orang. Kemudian ia pergi ke pendeta yang lain dan berkata hal yang sama dengan pendeta yang pertama, jawab pendeta itu, sebenarnya perbuatanmu sudah terlampau, dan aku tidak mengetahui, hanya di sana ada dua dusun yang satu bernama Bushro dan penduduknya orang-orang baik yang selalu mengerjakan amal ahli surga, sedang yang lain bernama Kafrah penduduknya hanya berbuat durhaka melakukan amal ahli neraka, maka bila kau pergi ke Bushro dan mengikuti amal perbuatan mereka maka jangan ragu bahwa taubatmu akan diterima. Maka pergilah ia ke Bushro, dan ketika ia ditengah jalan jatuh mati, maka bertengkarlah Malaikat siksa dan Malaikat rahmat, sehingga mereka bertanya kepada Tuhan. Maka disuruh, “ukur saja maka ke dusun mana ia lebih dekat, masukkan ia ke golongan penduduknya” tiba-tiba terdapat ia lebih dekat ke dusun Bushro sekedar ujung jari, maka ia tercatat dari golongan penduduknya.
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Mas’ud r.a berkata, Tiga macam yang saya berani bersumpah, sedang yang ke empat bila saya bersumpah pasti benar :
  • Allah tidak akan memelihara seorang di dunia, kemudian di serahkan kepada lainNYA di hari kiamat
  • Allah tidak akan menyamakan orang yang mempunyai bagian dalam islam dengan yang tidak mempunyai bagian
  • Tidak seorang yang cinta pada suatu kaum, melainkan akan berkumpul dengan mereka pada hari kiamat
  • Allah tidak menutupi hamba di dunia, melainkan pasti akan menutupinya di akhirat
  • Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibn Mas’ud r.a berkata, Empat ayat surat Annisa’ bagi kaum muslimin lebih baik dari dunia seisinya :
  • Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga) (QS An-nisa’ : 31)
  • Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain itu (syirik), bagi siapa yang dikehendakiNYA. Barang siapa yang memperpekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS An-nisaa’ : 48)
  • Dan kami tidak mengutus seseorang Rasul melainkan untuk di taati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpum memohonkan ampun untuk mereka, tetulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang (QS An-nisa’ : 64)
  • Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS An-nisa’ : 110)
  • Muhammad bin Almunkadir dari Jabir r.a berkata, Rasulullah s.a.w keluar kepada kami dan bersabda, Malaikat Jibril tadi datang kepadaku dan berkata, Ya Muhammad demi Allah yang mengutusmu sebagai Nabi yang besar, sesungguhnya ada seorang hamba Allah yang beribadat selama lima ratus tahun di atas sebuah bukit yang lebar, panjangnya tiga puluh hasta kali tiga puluh hasta, dan dikelilingi oleh laut seluas empat ribu farsakh dari tiap penjuru, di situ Allah mengeluarkan sumber air yang segar selebar satu jari dari bawah bukit, juga pohon delima pada tiap hari berbuah sebuah delima, maka bila sore hari turunlah orang itu untuk wudhu dan memetik delima, lalu dimakannya, kemudian berdiri sembahyang dan ia minta kepada Tuhan supaya dimatikan dalam sujud, dan supaya badannya tidak disentuh oleh bumi atau lainnya hingga bangkit di hari kiamat sambil sujud, maka Allah telah menerima permintaanya, karena itu tiap kami naik turun dari langit selalu melaluinya ia sedang bersujud. jibril berkata, Kami dapat dari ilmu, bahwa ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dan dihadapkan kepada Allah, lalu Allah menyuruh, Masukkan hambaKU itu ke surga dengan rahmatKU. Maka berkata orang itu, dengan amalku. Maka Allah menyuruh Malaikat menghitung semua amalnya dengan nikmatKU yaitu nikmat penglihatan, tiba-tiba nikmat penglihatan itu telah mengelilingi ibadahnya selama lima ratus tahun, sedang nikmat-nikmat Allah yang lainnya belum. Maka Allah berfirman, Masukkan ke dalam neraka, dan ketika ditarik menuju ke neraka, ia berkata, Masukkan aku ke dalam surga dengan rahmatMU.
    Maka Allah berfirman kepada Malaikat, Kembalikanlah ia. Lalu ditanya oleh Tuhan, HambaKU siapakah yang menjadikan kau daripada tidak ada? Jawabnya, Engkau Tuhan. Lalu ditanya, Apakah itu karena amalmu atau rahmatKU? Jawabnya, Dengan rahmatMU. Lalu ditanya, siapakah yang memberi kekuatan kepadamu untuk beribadat lima ratus tahun? Jawabnya, Engkau Tuhanku. Dan siapakah yang menempatkan kau di atas bukit dan di tengah lautan, dan mengeluarkan air yang segar tawar dari tengah-tengah lautan yang asin getir, dan menumbuhkan buah delima tiap sore, padahal buah itu hanya berbuah satu tahun satu kali, lalu kau minta kepadaku untuk mati sujud, siapakah yang berbuat semua itu? Jawabnya, Engkau Tuhanku, firman Allah, maka semua itu dengan rahmatKU, dan kini Aku masukkan kau ke surga dengan rahmatKU. Malaikat Jibril berkata, Segala sesuatu terjadi dengan rahmat Allah ta’ala.
    Alhasan r.a berkata, Nabi s.a.w bersabda :
    Tiada berkumpul dua perasaan berharap pada rahmat Allah dan takut dari siksa Allah dalam hati seorang muslim ketika akan mati, melainkan pasti akan diberi oleh Allah harapannya dan dihindarkan dari ketakutannya
    Ibn Mas’ud r.a berkata, Rahmat akan berlimpah-limpah pada manusia di hari kiamat, sehingga Iblis mengangkat kepalanya ingin mendapatkannya karena luasnya rahmat Allah dan syafa’at orang-orang yang diberi syafa’at oleh Allah ta’ala.
    Al’alaa’ bin Abdirrahman dari ayahnya dari Abuhurairah r.a berkata, Nabi s.a.w bersabda :
    Andaikan orang mu’min mengetahui siksa yang disediakan Allah, niscaya tidak akan mengharapkan surgaNYA seorangpun, dan andaikata orang kafir mengetahui kebesaran rahmat Allah niscaya tidak akan merasa putus dari rahmat Allah seorangpun.
    Umar r.a berkata, dia masuk kepada Nabi s.a.w tiba-tiba ia mendapatkan Nabi s.a.w sedang menangis, maka ditanya, apakah yang menyebabkan engkau menangis ya Rasulullah? Jawabnya, aku telah didatangi oleh Malaikat Jibril a.s dan berkata kepadaku :
    Sesungguhnya Allah malu akan menyiksa seorang yang telah beruban di dalam islam, maka bagaimana orang yang beruban tidak malu berbuat maksiat terhadap Allah ta’ala
    Abul-Laits Assamarqandi berkata, Karena itu maka wajib bagi orang yang telah tua menyadari kehormatan ini dan bersyukur kepada Allah, dan malu kepada Allah dan kepada kedua malaikat yang mencatat amalnya. Dan menghentikan segala maksiat, dan selalu rajin taat kepada Allah sebab tanaman itu jika sudah dekat musim mengetam tidak boleh ditunda-tunda. Dan demikian pula yang masih muda, harus bertaqwa kepada Allah dan menjauh dari maksiat. Dan rajin taat, sebab dia tidak mengetahui bilakah tiba ajalnya, sebab bila pemuda itu rajin berbuat taat, ia akan mendapat naungan Allah pada hari kiamat di bawah ‘arsy.

    1 komentar:

    Unknown mengatakan...

    ngalap barokah yi..

    Posting Komentar